Mempartisi Hardisk SecaraTepat

Mempartisi hardisk harus dilakukan secara tepat. Hal ini terutama untuk hardisk yang baru alias kosong. Sebagian orang membiarkan hardisknya hanya satu format saja yaitu drive c, mungkin ketidaktahuan atau menunggu windowsnya erorr dulu baru nanti install ulang dan hardisk lagi dipartisi sesuai kebutuhan.

Berikut contoh pembagian hardisk 160 GB (terbaca sekitar 149 GB), dengan sistem operasi Windows XP

1. Drive C : 20 GB (Label “winXP”, untuk menginstall sistem operasi windows XP dan program lainnya)
2. Drive D : 40 GB (Label “Master”, untuk menyimpan berbagai master program sebelum di install)
3. Drive E : 40 GB (Label “Data”, untuk menyimpan Data atau Dokumen)
4. Drive F : 49 GB atau sisanya (Label “Media”, untuk menyimpan berbagai file audio dan Video)

Sebainya drive C hanya berukuran 20 GB saja. Drive C sebagai lokasi installasi sistem operasi tidak perlu banyak ruang. Misal Windows XP hanya 2 GB, Office 1 GB dan sisanya berupa program lain. Sehingga dengan ukuran kecil lebih mudah merawatnya, misal ketika melakukan scan virus dan defragment hardisk akan lebih cepat.

Agar hardisk terbaca sebesar 20 GB, maka ukuran yang dimasukkan dalam MB harus lebih besar dari 20.000. Misal tentukan ukurannya 21.500 MB, maka ukuran ini akan terbaca sekitar 20 GB. Atau dapat ditambah misalnya 22.000 MB (terbaca 20.5 GB). Demikian pula ketika menentukan ukuran 40 GB ( diisi sekitar 43.000 MB).

Memindahkan Lokasi My Documents :

My Documents berada di drive C, biasanya di folder C:\Documents and Settings.
Menyimpan dokumen di drive C menurut saya kurang aman, karena sewaktu-waktu menginstall ulang tidak di pindah dulu ke folder lain maka akan hilang/musnah. Hal ini perlu diatasi dengan memindahkan ke Drive selain C. Misaln drive E:

Untuk mengubah agar My Documents membuka lokasi drive/folder lainnya, caranya dengan klik kanan My Documents - Properties - klik tombol Move - pilih lokasi baru tempat penyimpanan dokumennya, misalnya drive E:.